7 Amalan Nisfu Syaban untuk Memohon Ampun dan Menambah Pahala
Islam menganjurkan Muslim untuk menunaikan sejumlah amalan Nisfu Syaban atau peringatan malam ke-15 di bulan Syaban. Pada tahun ini, malam Nisfu Syaban jatuh pada Rabu, 8 Maret 2023.
Nisfu Syaban adalah hari yang mulia dalam Islam untuk memperbanyak ibadah dan amalan. Sebab pada malam tersebut, Allah SWT membukakan pintu ampunan dan 300 pintu rahmat.
Jika Muslim memohon ampunan atas dosa-dosanya, maka Allah akan menghapuskannya. Hal ini seperti yang tertuang dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA, seperti dikutip dari Nahdlatul Ulama (NU). Dalam hadisnya, Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut.
“Jibril telah datang kepadaku pada saat malam Nisfu Syaban lalu Ia berkata, ‘Wahai Muhammad, pada malam ini dibuka pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat. Oleh karena itu, bangunlah dan dirikanlah salat, serta angkatlah kepala dan kedua tanganmu ke langit (berdoa)'”
“Kemudian Nabi bertanya, ‘Apakah arti malam ini?' Jibril pun menjawab, ‘Malam ini telah dibukakan 300 pintu rahmat dan pintu ampunan. Allah SWT mengampuni dosa sekalian orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu. Kecuali seorang ahli sihir, tukang ramal, orang yang suka bermusuhan, orang yang suka mengadu domba, pemabuk, orang yang durhaka pada kedua orang tuanya, dan orang yang memutuskan silaturahim. Mereka tidak akan diampuni Allah'.”
Tak hanya memohon ampunan, Muslim juga dapat memohon permintaan lain. Sementara jika Muslim melakukan ibadah dan amalan, maka akan dilipatgandakan pahalanya.
Hal ini tertuang dalam hadits riwayat Al-Baihaqi dalam Syu'ab Al-Iman sebagai berikut.
“Apabila tiba malam Nisfu Syaban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah: adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya.”
Amalan Nisfu Syaban
Berikut tujuh amalan yang dapat dilakukan pada malam Nisfu Syaban 2023.
-
Membaca doa Nisfu Syaban
Muslim dianjurkan membaca doa sebanyak mungkin ketika Nisfu Syaban. Selain itu, dapat pula membaca doa Nisfu Syaban seperti yang tertera dalam Kitab Maslakul Akyar karya Mufti Betawi Sayyid Utsman bin Yahya berikut.
اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ
Allahumma ya dzal manni wa la yumannu ‘alaik, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thawli wal in'am, la ilaha illa anta zhahral lajin wa jaral mustajirin wa ma'manal kha'ifin.
Allahumma in kunta katabtani ‘indaka fî ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullahumma fî ummil kitabi syaqawati wa hirmani waqtitara rizqi, waktubni ‘indaka sa'idan marzuqan muwaffaqan lil khairat.
Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ'u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.
Artinya: Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.
Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauhulmahfuzh.' Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.
-
Membaca Surat Yasin tiga kali
Amalan Nisfu Syaban berikutnya yang dapat dilakukan adalah membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali. Yasin pertama diniatkan untuk panjang umur dalam kondisi taat dan patuh pada Allah.
Yasin kedua diniatkan untuk menolak bala seumur hidup, sedangkan Yasin ketiga diniatkan untuk meminta kekayaan dan kecukupan selama hidup.
Selain Surat Yasin, Muslim juga dapat menambahkan surat lain dalam Al Quran untuk dibacakan ketika malam Nisfu Syaban.
-
Berpuasa
Hadits riwayat Ibnu Majah dalam As-Sunan dan Al-Baihaqi dalam Syu'ab Al-Iman mengungkapkan Rasulullah SAW juga menyarankan Muslim untuk berpuasa ketika Nisfu Syaban.
Namun, puasa ini merupakan ibadah sunah. Artinya, tidak menimbulkan dosa bila tidak dikerjakan, tetapi menambah pahala ketika dilakukan.
“Apabila tiba malam Nisfu Syaban, maka hidupkan malamnya dan berpuasalah di siang harinya.”
-
Sholat sunah
Amalan lain ketika Nisfu Syaban adalah menunaikan sholat sunah yang dianjurkan, seperti sholat hajat, sholat taubat, dan sholat tasbih.
-
Beristigfar
Muslim juga dianjurkan mengucap istigfar sebanyak-banyaknya ketika Nisfu Syaban. Sebab, tak ada Muslim yang luput dari dosa. Maka dari itu, Muslim perlu memohon ampunan kepada Allah SWT agar diberikan ampunan.
Hal ini tertuang pula dalam hadits riwayat Sayyid Muhammad bin Alawi dalam Ithmi'nanul Qulub sebagai berikut.
“Istigfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Syaban dan malam pertengahannya.”
-
Membaca dua kalimat syahadat
Amalan lain yang dapat dilakukan adalah membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya. Syahadat merupakan kalimat mulia dan sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun, termasuk ketika Nisfu Syaban.
Hal ini tertuang dalam Kitab Ithmi'nanul Qulub Bidzikri ‘Allamil Ghuyub karya Sayyid Muhammad bin Alawi sebagai berikut.
“Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, khususnya bulan Syaban dan malam pertengahannya.”
-
Perbanyak zikir
Amalan Nisfu Syaban yang terakhir adalah berzikir. Dalam zikir, Muslim dapat mengucap tahmid dan takbir sebanyak 100 kali. Kemudian dilanjutkan dengan salawat Nabi sebanyak 100 kali dan zikir-zikir lainnya kepada Allah SWT.