SIAPA yang tidak ingin memiliki keluarga yang diisi dengan anak-anak berakhlak mulia? Tentunya memiliki kebanggaan dan manfaat sebagai orangtua yang mendidik anaknya sebaik mungkin. Salah satu wujud dari bentuk akhak terpuji tersebut yaitu bersikap jujur.

Ketua Ikatan Sarjana Quran dan Hadits Indonesia, Ustadz Fauzan Amin mengungkap cara yang bisa dilakukan orangtua untuk mendidik anak-anaknya agar mampu bersikap jujur.

Ia mengatakan, Islam mengajarkan kepada setiap umatnya agar bertakwa dan berkata benar atau jujur. Hal ini berkaitan dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

Artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar,” (QS. An-Nisa: 9).

“Dari ayat ini dapat diketahui bahwa adanya kewajiban orang tua untuk memperhatikan generasi muda (anak-anaknya) dengan mengajarkan bertakwa kepada Allah dan berkata yang benar (jujur),” ujar Ustadz Fauzan kepada Okezone, Selasa (14/7/2020).

Sikap jujur kata dia, erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Sebagai seorang muslim tentunya harus mengajarkan kepada anak bahwa jujur merupakan perbuatan yang terpuji, dan sebaiknya dicontohkan terlebih dahulu.

“Bagaimana ia akan menyuruh orang lain jujur, sementara dirinya tidak biasa melakukan jujur atau seorang pembohong,” kata dia.

Disebutkan dalam hadits Rasulullah:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم – « مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ » .

Artinya: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya,” (HR. Imam Bukhari dan Muslim).

Cara mendidik anak untuk bersikap jujur lanjut Ustadz Fauzan, yaitu dimulai dengan diri kita mencontohkan dengan perbuatan. Karena orangtua merupakan cerminan akhlak bagi anak-anaknya.

Sebelumnya

1

2

“Ajari anak kita mengenal Allah dan segala perbuatan manusia akan dilihat oleh Allah. Berbuatlah yang baik maka akan mendapatkan ganjarannya, jika berbuat yang buruk maka akan mendapatkan siksaan dariNya,” tuturnya.

Selain mencontohkan perbuatan jujur, orangtua kata dia, harus mengajarkan kepada anaknya untuk mengenal siapa Allah Ta'ala. Didiklah bahwa semua perbuatan manusia akan dilihat oleh Allah, dan segala perbuatan baik dan buruk ada pertanggung jawabannya.

Hal-hal sederhana juga dapat mengajarkan sikap kejujuran terhadap anak, misalnya berani mengakui kesalahan kemudian berani meminta maaf. Ini berarti mengajarkan anak jujur dalam perbuatannya bukan hanya perkataannya saja.

“Kemudian ajari anak agar bertanggungjawab dapat memikul dan menjaga amanah, misalnya saja diberikan tanggung jawab seperti membersihkan tempat tidurnya sendiri,” tutupnya.

(put)

2

2