Hisab adalah hari penghitungan seluruh amal manusia tanpa terkecuali. Itu adalah hari yang sangat mendebarkan dan menakutkan karena seluruh amal perbuatan bakal dipertanggungjawabkan serta dihitung berat atau ringannya. Allah Subhanahu wa ta'ala pun akan menampakkan seluruh perbuatan yang dilakukan umat manusia ketika hidup.

Sebagai Muslim, sudah seharusnya menghiasi diri dengan amalan kebaikan. Maka untuk memohon kemudahan hisab, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Salah satunya berdoa memohon hisab yang mudah seperti terkandung dalam Alquran dan As-Sunnah.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Alquran Surah Ibrahim Ayat 41:

رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْ مِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ (٣١)

Artinya: “Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan semua orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan (hari kiamat).”

Sementara Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda untuk memudahkan hisab di akhirat kelak membaca doa:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ فِى بَعْضِ صَلاَتِهِ « اللَّهُمَّ حَاسِبْنِى حِسَاباً يَسِيرًا ». فَلَمَّا انْصَرَفَ قُلْتُ يَا نَبِىَّ اللَّهِ مَا الْحِسَابُ الْيَسِيرُ قَالَ « أَنْ يَنْظُرَ فِى كِتَابِهِ فَيَتَجَاوَزَ عَنْهُ إِنَّهُ مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ يَوْمَئِذٍ يَا عَائِشَةُ هَلَكَ وَكُلُّ مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ يُكَفِّرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِهِ عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةُ تَشُوكُهُ »

“Dari Aisyah, ia berkata, saya telah mendengar Nabi Shallallahu alaihi wa sallam pada sebagian sholatnya membaca, ‘Allahumma haasibnii hisaabay yasiiroo (Ya Allah hisablah aku dengan hisab yang mudah).' Ketika Beliau berpaling, saya bekata, ‘Wahai Nabi Allah, apa yang dimaksud dengan hisab yang mudah?' Beliau bersabda, ‘Seseorang yang Allah melihat kitabnya lalu memaafkannya. Karena orang yang diperdebatkan hisabnya pada hari itu, pasti celaka wahai Aisyah. Dan setiap musibah yang menimpa orang beriman Allah akan menghapus (dosanya) karenanya, bahkan sampai duri yang menusuknya'.” (HR. Ahmad 6/48. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih selain perkataan: “Saya telah mendengar Nabi Shallallahu alaihi wa sallam pada sebagian sholatnya membaca: ‘Allahumma haasibnii hisaabay yasiiroo'. Ini adalah tambahan di mana Muhammad bin Ishaq bersendirian dalam meriwayatkannya)

Rasulullah Shallallahu alahi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang dihisab, maka ia tersiksa.” Aisyah bertanya, “Bukankah Allah telah berfirman: ‘Maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. (QS Al Insyiqaq (84): 8)'.” Maka Rasulullah menjawab, “Hal itu adalah al aradh (penampakan dosa dan pengakuan). Namun, barang siapa yang di-munaqasyah (diperiksa secara sungguh-sungguh) hisabnya, maka ia akan binasa.” (Muttafaq alihi)

Doa tersebut dapat dipanjatkan kapan saja, selama raga masih bernyawa. Tidak ada seorang pun yang dapat memberikan kemudahan kecuali atas izin Allah Subhanahu wa ta'ala. Semoga Allah Ta'ala memudahkan hisab seluruh umat Islam dan memberikan hidayah-Nya. Amin.