Keutamaan Membaca Surat Al Waqiah

Membaca dan mengamalkan Al Quran adalah anjuran bagi setiap muslim. Banyak sekali manfaat yang akan didapatkan dengan membaca surat-surat dalam kitab suci umat Islam tersebut. Seperti surat Al Waqiah, yang diyakini mempunyai banyak manfaat seperti berikut ini;

  1. Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah, ia akan dicatat tidak tergolong dalam barisan orang-orang yang lalai.
  2. Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah, ia tidak akan tertimpa kefakiran atau kemiskinan selama-lamanya.
  3. Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah pada malam Jum’at, ia akan dicintai oleh Allah, dicintai oleh manusia, tidak melihat kesengsaraan, kefakiran, dan penyakit dunia.
  4. Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah sebelum tidur, ia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan wajahnya bercahaya seperti bulan purnama.

Namun ternyata hadits-hadits tersebut derajatnya tidaklah shahih dari nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam . Ada yang dhoif (lemah) bahkan maudhu ‘ (palsu). Isi dari surat ini menceritakan tentang terjadinya hari kiamat nanti. Jika dengan khusyu ‘ membacanya beserta terjemahannya, akan timbul rasa takut untuk berbuat di luar batas karena akan terus mengingat kejadian pada hari kiamat dan setelahnya di akhirat nanti.

Pada hadits pertama berbunyi;

“Barangsiapa yang membaca surat Al Waqi’ah setiap malam maka dia tidak akan jatuh miskin selamanya. Dan barangsiapa setiap malam membaca Surat Al Qiyamah maka dia akan berjumpa dengan Allah di hari kiamat sedangkan wajahnya bersinar layaknya rembulan di malam purnama.”

Hadits ini derajatnya palsu, karena di dalam sanadnya ada seorang perawi pemalsu hadits, yaitu Ahmad bin Umar Al-Yamami. Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata: “Ahmad bin Umar al-Yamami adalah seorang perawi hadits yang pendusta.”

Lalu pada hadits kedua berbunyi;

“Barangsiapa membaca surat Al Waqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan tertimpa kemiskinan.”

Hadits ketiga menyatakan seperti berikut;

“Barangsiapa membaca surat Al Waqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan jatuh miskin selamanya.”

Hadits tersebut dikeluarkan oleh al Harits bin Abu Usamah dalam kitab Musnad-nya, no. 178, dikeluarkan pula oleh Ibnu Sunniy dalam kitab Amalul Yaum wal Lailah, no. 674. Semuanya berasal dari jalan Abu Syuja’ dari Abu Thoyyibah dari Abdullah bin Mas’ud radliallahu’anhu. Dan hadits tersebut dihukumi lemah oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Silsilah Âhadits Dha’îfah, 286 dan Dha’îf al-Jâmi’, 5773. Beliau menyampaikan bahwa imam Ahmad bin Hanbal, Imam Abu Hâtim ar-Râzi, imam Abdurrahman bin Abi Hatim, Imam ad-Daruquthni, al-Baihaqi dan selainnya melemahkan hadits ini.

Hadits tersebut sama seperti hadits kedua dikatakan lemah karena terdapat perawi yang sanadnya lemah. Al Imam Adz Dzahabi rahimahullah berkata, ” Abu Syuja’ adalah seorang yang tidak jelas, tidak dikenal. Demikian juga ia meriwayatkan dari Abu Thayyibah, siapa Abu Thayyibah itu?” (maksudnya dia adalah perawi yang tidak dikenal juga)

Waktu Berdoa Paling Mustajab Selama Bulan Ramadan/ Foto: freepik

Lalu berikutnya;

“Barangsiapa membaca surat Al-Waqi’ah dan mempelajari (tafsir)nya, maka ia tidak dicatat (oleh Allah) termasuk orang-orang yang lalai, dan ia sekeluarga tidak akan mengalami kemiskinan.”

Hadits tersebut dikatakan hadits palsu karena terdapat perawi yang pernah memalsukan hadits dengan mengatasnamakan perawi tsiqoh (terpercaya), yaitu Abdul Quddus bin Habib.

Setelah mengetahui adanya hadits-hadits yang tak dapat diikuti seperti beberapa hadits di atas, sebaiknya kita hanya melakukan yang memang dari hadits shahih saja. Seperti contohnya membaca surat Al-Kahfi setiap malam Jumat mempunyai manfaat akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah, disinari di antara dua Jumat, serta terhindar dari fitnah Dajjal.