Kumpulan Doa untuk Suami dan Anak

Doa untuk suami dan anak bisa diamalkan setiap hari. Doa untuk suami dan anak bisa dipanjatkan agar keluarga selalu diberi lindungan Tuhan. Menikah dan mengarungi bahtera rumah tangga bukan hal mudah, tak sedikit orang yang gagal mempertahankan pernikahan karena berbagai hal.

Rumah tangga yang langgeng adalah rumah tangga yang seimbang, dimana saling menghormati dan memercayai satu sama lain adalah kuncinya. Kehidupan rumah tangga setiap harinya mengalami perkembangan, tak selalu hidup berdua bisa bertiga dan seterusnya bersama anak-anak.

Salah satu cara menjaga anggota keluarga baik itu suami maupun anak adalah dengan senantiasa memanjatkan doa untuk suami dan anak. Doa untuk suami dan anak ini bisa diamalkan setiap hari. Usai selesai shalat fardhu. Berikut kumpulan doa untuk suami dan anak lengkap dengan terjemahannya.

Doa untuk Suami agar Dapat Rezeki yang Halal

“Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi'a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.”

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik)

Doa untuk Suami agar Setia

” Qul in kuntum tuhibbuuna Allaha fattabi ‘uunii yuhbibkumu Allahu wayaghfirlakum zunuubakum wallahu ghafuurun rahiim “

Artinya: Katakanlah: ” Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang). (QS Al-Imran : 31)

Doa untuk Suami saat Terancam Bercerai

Allahumma adni kulla wakhidin minhuma min shakhibihi.

Artinya, “Ya Allah, dekatkanlah masing-masing orang ini dengan pasangannya.”

Doa untuk Anak

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ (١٠٠)

Artinya: Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang Termasuk orang-orang yang saleh. (QS Ash-Shaffat: 100).

Doa untuk Anak agar Shaleh dan Shalihah

اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي أَوْلَادِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا وَاحْفَظْهُمْ وَلَا تَضُرَّهُمْ وَارْزُقْنَا بِرَّهُمْ

Allahumma barik lana fi auladina wa dzurriyyatina wahfadhhum wa la tadlurrahum warzuqna birrahum.

Artinya: Ya Allah, berkahilah kami di dalam anak-anak dan keturunan kami, jagalah mereka (dari segala kejelekan), jangan Kau bahayakan mereka, dan berilah kami kebaikan mereka.”

Doa untuk Anak agar Sukses Dunia dan Akhirat

رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Rabbi auzi'nī an asykura ni'matakallatī an'amta ‘alayya wa ‘alā wālidayya wa an a'mala ṣāliḥan tarḍāhu wa aṣliḥ lī fī żurriyyatī, innī tubtu ilaika wa innī minal-muslimīn

“Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.” (QS. Al-Ahqaf Ayat 15)

Keutamaan Doa untuk Suami dan Anak

Keutamaan Doa untuk Suami 

Keutamaan doa untuk suami agar kehidupan rumah tangga lebih harmonis. Berdoa kepada Allah dengan segenap hati dapat menghindarkan kehidupan rumah tangga dari emosi yang merugikan, emosi yang dapat memicu perceraian. Keutamaan doa untuk suami agar dilembutkan hati sang suami sehingga lebih mudah dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapi.

Keutamaan Doa untuk Anak

Sebuah hadist mengatakan, doa orang tua kepada anaknya lebih mustajab, karena rasa sayang yang tulis dari kedua orang tua pada anaknya.

Baik doa ayah maupun doa, keduanya mustajadb. Namun doa ibu lebih mustajab lagi. Al Munawi rahimahullah menjelaskan:

( ودعوة الوالد لولده ) لأنه صحيح الشفقة عليه ، كثير الإيثار له على نفسه ، فلما صحت شفقته : استجيبت دعوته ، ولم يذكر الوالدة مع أن آكدية حقها تؤذن بأقربية دعائها إلى الإجابة من الوالد ؛ لأنه معلوم بالأولى

“Doa orang tua kepada anaknya diijabah karena rasa sayang orang tua yang tulus kepada anaknya, dan orang tua banyak mendahulukan anaknya daripada dirinya sendiri. Sehingga kita doa disertai rasa sayang yang tulus, mengakibatkan dikabulkan doanya.”

Dalam hadits ini tidak disebutkan lafadz “al walidah” (ibu) padahal ibu lebih ditekankan lagi haknya dan lebih besar kemungkinan dikabulkan doanya daripada ayah, ini dikarenakan keutamaan ibu sudah ma’lum (diketahui semua orang)” (Faidhul Qadir, 3/301).