Setiap manusia pasti pernah melakukan apa yang dilarang atau tidak disukai oleh Allah SWT. Hal itu membuat manusia mendapat dosa dari perbuatan terlarang yang dilakukannya.

Perbuatan dosa yang dilakukan oleh manusia ini ada yang disadari secara langsung, ataupun tidak disadari. Tidak hanya dosa-dosa kecil, manusia terkadang juga melakukan dosa besar.

Alasan itulah yang mendasari munculnya anjuran bagi umat Islam untuk melakukan taubat dengan berbagai cara yang diridhoi Allah SWT. Salah satu cara untuk menebus dosa yang paling baik dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah Muhammad SAW adalah dengan menjalankan sholat taubat nasuha.

Taubat sendiri adalah kembali kepada Allah, kembali pada syariat-Nya, mengakui segala bentuk kesalahannya dan menyesalinya. Selain itu juga berjanji tidak akan mengulanginya kembali. Sedangkan sholat taubat adalah cara untuk meraih salah satu amal yang paling tinggi derajatnya di sisi Allah, yaitu taubat nasuha.

Dasar hukum yang menganjurkan orang untuk menjalankan sholat taubat nasuha ini ada pada Al-Qur’an dalam surat At-Tahrim ayat 8, yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.”

Allah sangat menyukai orang-orang Islam yang benar-benar bertaubat dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan maksiat. Seperti yang difirmankan dalam Al-Baqarah 2:22, yang artinya:

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”

Dari beberapa ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa sebaik-baiknya manusia di hadapan Allah, bukan mereka yang tidak pernah berbuat salah. Melainkan orang tersebut berbuat kesalahan, dan langsung bertaubat kepada-Nya.

Melihat pentingnya bertaubat ini, maka seorang muslim wajib mengetahui, nih, tata cara sholat taubat nasuha yang benar. Berikut ini, tata cara sholat taubat nasuha, lengkap dengan niat, bacaan, doa, dan waktunya.

Waktu melaksanakan sholat taubat nasuha

Sholat taubat termasuk sholat sunnah yang dikerjakan hanya apabila ada kejadian-kejadian tertentu yang menjadi penyebabnya. Sholat dengan karakteristik ini juga secara khusus tidak ada pembatasan waktu pengerjaannya.

Sebagian ulama berpendapat kalau sholat taubat baiknya dikerjakan sesegera mungkin, setelah kita menerima hidayah dari Allah SWT. Hal ini bertujuan agar pengampunan atas dosa yang kita lakukan tidak Allah tangguhkan, sementara kita sendiri tidak tahu batas dari usia hidup kita.

Namun ada waktu pelaksanaan sholat taubat nasuha yang haram untuk dikerjakan seperti saat shubuh hingga terbit matahari dan Ashar hingga matahari tenggelam.

Niat sholat taubat nasuha

Niat sholat taubat adalah dengan menghadirkan keinginan untuk taubat dari berbagai kesalahan terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan berwudhu dan melaksanakan sholat 2 rakaat.

Namun untuk menegaskan kembali, bisa di lafazkan dengan lafaz yang telah diajarkan oleh para ulama, dengan membaca niat seperti berikut:

Ushalli Sunnatat Taubata Rak’ataini Lillahi Ta’ala

Artinya: Saya niat shalat sunnah taubat dua rakaat karena Allah.

Tata cara sholat taubat nasuha

Tata cara sholat taubat nasuha sama seperti sholat sunnah lainnya. Sholat taubat nasuha dilakukan sebanyak dua rakaat dengan sekali salam. Boleh dilakukan dua rakaat, empat rakaat atau enam rakaat.

Namun jika mau, Anda bisa memperpanjang sujud terakhir untuk secara khusus bermunajat dan mengakui berbagai dosa Anda serta memohon ampunan dengan segala kerendahan diri di hadapan Allah SWT.

“Yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah do’a ketika itu.”(HR. Muslim)

Sholat taubat nasuha sebaiknya dikerjakan secara sendirian. Sholat taubat nasuha merupakan sholat nafilah yang tidak disyariatkan untuk dikerjakan secara berjamaah.

Sebagaimana yang disebutkan dalam hadist, hendaknya sebelum melaksanakan sholat taubat didahului dengan bersuci dengan baik. Disunnahkan untuk mandi besar sebelum melakukan shalat taubat

Berikut akan dijelaskan urutan melaksanakan sholat taubat nasuha yang benar:

  1. Membaca niat sholat taubat nasuha
  2. Takbirotul ihram
  3. Membaca doa iftitah (sunnah)
  4. Membaca surat Al-Fatihah5. MEmbaca surat dari Al-Qur’an
  5. Rukuk (membaca tasbih ruku’ tiga kali)
  6. I'tidal (membaca doa I’tidal)
  7. Sujud (membaca tasbih sujud tiga kali)
  8. Duduk di antara dua sujud (membaca doa ‘robbighfirlii warhamnii…’)
  9.  Sujud kedua
  10.  Bangun melanjutkan raka’at kedua seperti urutad di atas sampai yang ke 10
  11.  Tasyahud akhir (membaca tasyahud akhir)
  12.  Salam
  13. Berdoa mohon ampunan

Doa dan dzikir selepas sholat

Sebagai penyempurna dari amalan sholat taubat, maka ada baiknya memperbanyak membaca istighfar. Meminta ampun dengan istighfar ini ada baiknya pula di sertai dengan dzikir-dzikir menyebut asma-Nya

Adapun bacaan istighfar setelah mengerjakan sholat taubat nasuha adalah sebagai berikut:

Astaghfirullahal Ladzii Laa Ilaaha Illaa Huwal Hayyul Qayyuumu Wa Atuubu Ilaihi.

Artinya: “Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepadanya.”

Bacaan istighfar ini hendaknya diucapkan sebanyak 100 kali sambil diresapi artinya dalam hati dengan setulus-tulusnya.

Memperbanyak membaca tasbih:

Subhanallahi Wa Bihamdihi.

Artinya “Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya.”

Setelah itu baru membaca doa sholat taubat nasuha seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW berikut ini:

Allahumma Anta Robbii Laa Ilaaha Illaa Anta, Kholaqtanii Wa Ana ‘Abduka Wa Ana ‘Ala ‘Ahdika Wa Wa’dika Mastatho’tu. A’udzu Bika Min Syarri Maa Shona’tu, Abuu-U Laka Bini’matika ‘Alayya, Wa Abuu-U Bi Dzanbii, Faghfirlii Fainnahuua Laa Yaghfirudz Dzunuuba Illa Anta.

Artinya: “Ya Allah, Engkaulah Tuhan kami, tiada Tuhan melainkan Engkau yang telah menciptakan aku, dan akulah hamba-Mu. Dan aku pun dalam ketentuan serta janji-Mu yg sedapat mungkin aku lakukan. Aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan yg telah aku lakukan, aku mengakui nikmat-Mu yang Engkau limpahkan kepadaku, dan aku mengakui dosaku, karena itu berilah ampunan kepadaku, sebab tiada yg dapat memberi ampunan kecuali Engkau sendiri. Aku memohon perlindungan Engkau dari segala kejahatan yg telah aku lakukan.”

Mengenai doa tersebut, Rasulullah SAW pernah bersabda, yang artinya:

“Barangsiapa mengucapkannya (sayyidul istighfar) di siang hari dalam keadaan yakin dengannya kemudian dia mati pada hari itu sebelum petang hari, maka dia termasuk penduduk syurga. Dan siapa yang mengucapkannya di waktu malam hari dalam keadaan dia yakin dengannya, kemudian dia mati sebelum subuh maka dia termasuk penduduk syurga.” (HR. Al-Bukhari)

Setelah mengerjakan sholat taubat nasuha ini, Anda disarankan untuk melakukan berbagai amal kebaikan. Selain tidak mengulangi maksiat dan dosa seperti dulu, bentuk amal kebaikan yang paling utama setelah mengerjakan sholat taubat adalah dengan sedekah.

Karena dengan sedekah, merupakan sebab terbesar terhapusnya dosa-dosa seseorang. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Thaha ayat 82 yang artinya: “ Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.”

Keutamaan sholat taubat

Allah akan memberikan ganjaran bagi Anda yang melakukan sholat taubat ini seperti akan diampuni dosa-dosa yang pernah dibuat, Allah SWT menjanjikan surga bagi siapa saja yang bertaubat dengan sungguh-sungguh dan mereka akan kekal di dalamnya, dan akan diberikan pahala yang terbaik sebagai penambah timbangan amal bagi mereka yang bertaubat.

Nah, kalau sudah melakukan sholat taubat, kemudian suatu ketika melakukan kesalahan lagi, bagaimana? Abu Hurairah Radiyallahu’anhu, bahwasanya Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda:

“Sesungguhnya seorang laki – laki berbuat dosa lalu berkata: “Wahai Tuhanku sesungguhnya aku berbuat dosa maka ampunilah. Maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkata : “Hambaku berbuat dosa lalu ia tahu bahwa ia memiliki Tuhan yang Maha Mengampuni dosa dan ia merealisasikannya, sesungguhnya Aku telah ampuni hambaku tersebut.

Kemudian ia pun berbuat dosa lagi dosa yang lainnya lalu berkata : “Wahai Tuhanku sesungguhnya aku berbuat dosa maka ampunilah, maka Allah Tabaroka wa Ta’ala berkata: “Hamba-Ku mengetahui bahwa ia punya Tuhan yang Maha Pengampun lalu ia pun merealisasikannya:

“Sesungguhnya telah aku ampuni hamaku. Kemudian ia melakukan dosa yang lainnya lagi, dan ia berkata : “Wahai Tuhanku sesungguhnya aku berbuat dosa, maka ampunilah. Maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkata lagi : “Hamba-Ku tahu bahwa ia punya Tuhan yang Maha Pengampun dan ia merealisasikannya.”

Maka Aku mempersaksikan kepada kalian semua bahwa sesungguhnya Aku sungguh telah mengampuni hamba-Ku maka silahkan dia lakukan apa yang dia kehendaki.” (HR. Al- Imam Ahmad)